A. KEINDAHAN DAN ESTETIKA
Keindahan
berasal dari kata indah. Menurut sejarah Yunani kuno abad 18, pada saat itu
pengertian keindahan telah dipelajari oleh para filsuf. Menurut The Liang Gie
dalam bukunya “Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan), dalam bahasa Inggris
keindahan diterjemahkan dengan kata “Beautiful”, bahasa Perancis “Beau”, Italia
dan Spanyol “Bello”, kata-kata itu berasal dari bahasa Latin “Bellum”, akar
katanya adalah “Bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk
pengecilan menjadi “Bonellum” dan terakhir dipendekkan menjadi “bellum”.
Kemudian menurut luas cakupannya, keindahan dibedakan menjadi tiga macam
pengertian, yaitu :
1.
Keindahan dalam Arti
Luas
Keindahan
dalam arti luas, menurut The Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan.
Untuk ini bisa dilihat misalnya dari pemikiran Plato, yang menyangkut adanya
watak yang indah dan hukum yang indah: Aristoteles yang melihat keindahan
sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan; Plotinus yang berbicara
tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah atau bisa pula disimak dari
apa yang biasa dibicarakan oleh orang- orang Yunani mengenai buah pikiran yang
indah dan adat kebiasaan yang indah. Tetapi bangsa Yunani juga mengenal
pengertian keindahan dalam arti estetik disebutnya
2.
Keindahan dalam Arti
Estetika Murni
Hal ini
murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala
sesuatu yang diserapnya.
3.
Keindahan dalam Arti
Terbatas
Keindahan
dalam arti terbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya
menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan indera penglihatan, yakni
berupa keindahan bentuk dan warna. Filsuf seni merumuskan keindahan sebagai