Manusia dikatakan makhluk
individu berdasarkan dari kata in dan devided. Yang mana dalam bahasa inggris
in berarti tidak dan devided berarti terbagi. Jadi individu mempunyai arti dari
asal katanya yaitu tidak terbagi. Manusia sebagai makhluk individu memiliki
unsur jasmani dan rohani, fisik dan psikis, raga dan jiwa. Jika unsurunsur ini
tidak lagi menyatu seperti sediakala maka manusia tidak dapat dikatakan sebagai
makhluk individu lagi. Sedangkan manusia sebagai makhluk sosial memang sudah
menjadi suatu kodratnya untuk hidup berdampingan(interaksi) bersama orang lain
atau masyarakat karena manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang
lain. Itulah yang mendorong manusia untuk menjadi makhuk sosial.
A. Hakikat Manusia sebagai Makhluk Individu dan
Sosial
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT, manusia didudukkan sesuai dengan kodrat, harkat, martabat.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT, manusia didudukkan sesuai dengan kodrat, harkat, martabat.
1. Kodrat manusia adalah keseluruhan sifat-sifat
sah, kemampuan atau bakat-bakat alami yang melekat pada manusia, yaitu manusia
sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial ciptaan Allah SWT.
2. Harkat manusia artinya derajat manusia. Harkat
manusia merupakan nilai manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.
3. Martabat manusia artinya harga diri manusia.
Martabat manusia merupakan kedudukkan manusia yang terhormat sebagai ciptaan
Allah SWT yang berakal budi sehingga manusia mendapat tempat tertinggi
dibanding makhluk yang lain.
B.
Peranan Manusia Sebagai Makhluk Individu dan
Sosial
Sebagai
mahluk hidup yang berada di muka bumi ini keberadaan manusia adalah sebagai
mahluk individu dan mahluk sosial, dalam arti manusia senantiasa tergantung dan
atau berinteraksi dengan sesamanya. Dengan demikian, maka dalam kehidupan
lingkungan sosial manusia senantiasa terkait dengan interaksi antara individu
manusia, interaksi antar kelompok, kehidupan sosial manusia dengan lingkungan
hidup dan alam sekitarnya, berbagai proses sosial dan interaksi sosial, dan
berbagai hal yang timbul akibat aktivitas manusia seperti perubahan sosial.
Secara sosial sebenarnya manusia
merupakan mahluk individu dan sosial yang mempunyai kesempatan yang sama dalam
berbagai hidup dan kehidupan dalam masyarakat. Artinya setiap individu manusia
memiliki hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dalam menguasai sesuatu,
misalnya bersekolah, melakukan pekerjaan, bertanggung jawab dalam keluarga
serta berbagai aktivitas ekonomi, politik dan bahkan beragama.
Namun demikian, kenyataannya setiap
individu tidak dapat menguasai atau mempunyai kesempatan yang sama. AKibatnya,
masing-masing individu mempunyai peran dan kedudukan yang tidak sama atau
berbeda. Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya kondisi
ekonomi (ada si miskin dan si kaya), sosial (warga biasa dengan pak RT, dll),
politik (aktivis partai dengan rakyat biasa), budaya (jago tari daerah dengan
tidak) bahkan individu atau sekelompok manusia itu sendiri. Dengan kata lain,
stratifikasi sosial mulai muncul dan tampak dalam kehidupan masyarakat
tersebut.
C. Interaksi Sosial
Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses inyeraksi sosial. berdasarkan pendapat Tim Sosiologi (2002) interaksi sosial dikategorikan dalam dua bentuk yaitu :
1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah
kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti :
a. Kerja Sama
b. Akomodasi
c. Asimilasi
d. Akulturasi
2. Interaksi sosial yang bersifat Disosiatif,
yaitu yang mengarah kepada bentuk-bentuk
pertentangan atau konflik, seperti:
a. Persaingan
b. Kontravensi
c. Konflik
D.
Dilema Antara Kepentingan Individu dan
Masyarakat
Setiap yang disebut manusia selalu
terdiri dari dua kepantingan, yaitu kepentingan individu dan kepentingan
masyarakat. Dalam diri manusia, kedua kepentingan itu satu sama lain tidak
dapat dipisahkan. Apabila salah satu kepentingan tersebut hilang maka akan
timbul suatu manusia yang tidak bisa membedakan mana kepentingan individu dan
kepentingan masyarakat. Inilah yang menyebabkan kebingungan/dilema manusia jika
mereka tidak bisa membagi antara kepentingan individu dan kepentingan
masyarakat.
Dilema kepentingan individu dan
masyarakat adalah suatu pertanyaan yang harus diutamakan, kepentinngan manusia
selaku individu atau masyarakat? Persoalan pengutamaan kepentingan individu
atau masyarakat ini memunculkan dua pendangan yang berkembang menjadi
paham/aliran bahkan ideologi yang dipegang oleh suatu kelompok masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar