Senin, 26 Maret 2012

Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Sosial

Manusia dikatakan makhluk individu berdasarkan dari kata in dan devided. Yang mana dalam bahasa inggris in berarti tidak dan devided berarti terbagi. Jadi individu mempunyai arti dari asal katanya yaitu tidak terbagi. Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, fisik dan psikis, raga dan jiwa. Jika unsurunsur ini tidak lagi menyatu seperti sediakala maka manusia tidak dapat dikatakan sebagai makhluk individu lagi. Sedangkan manusia sebagai makhluk sosial memang sudah menjadi suatu kodratnya untuk hidup berdampingan(interaksi) bersama orang lain atau masyarakat karena manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Itulah yang mendorong manusia untuk menjadi makhuk sosial.
A.  Hakikat Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial
      Manusia adalah makhluk  ciptaan Allah SWT, manusia didudukkan sesuai dengan kodrat, harkat, martabat.
1.   Kodrat manusia adalah keseluruhan sifat-sifat sah, kemampuan atau bakat-bakat alami yang melekat pada manusia, yaitu manusia sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial ciptaan Allah SWT.
2.   Harkat manusia artinya derajat manusia. Harkat manusia merupakan nilai manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.
3.   Martabat manusia artinya harga diri manusia. Martabat manusia merupakan kedudukkan manusia yang terhormat sebagai ciptaan Allah SWT yang berakal budi sehingga manusia mendapat tempat tertinggi dibanding makhluk yang lain.
B.      Peranan Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial
Sebagai mahluk hidup yang berada di muka bumi ini keberadaan manusia adalah sebagai mahluk individu dan mahluk sosial, dalam arti manusia senantiasa tergantung dan atau berinteraksi dengan sesamanya. Dengan demikian, maka dalam kehidupan lingkungan sosial manusia senantiasa terkait dengan interaksi antara individu manusia, interaksi antar kelompok, kehidupan sosial manusia dengan lingkungan hidup dan alam sekitarnya, berbagai proses sosial dan interaksi sosial, dan berbagai hal yang timbul akibat aktivitas manusia seperti perubahan sosial.
Secara sosial sebenarnya manusia merupakan mahluk individu dan sosial yang mempunyai kesempatan yang sama dalam berbagai hidup dan kehidupan dalam masyarakat. Artinya setiap individu manusia memiliki hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dalam menguasai sesuatu, misalnya bersekolah, melakukan pekerjaan, bertanggung jawab dalam keluarga serta berbagai aktivitas ekonomi, politik dan bahkan beragama.
Namun demikian, kenyataannya setiap individu tidak dapat menguasai atau mempunyai kesempatan yang sama. AKibatnya, masing-masing individu mempunyai peran dan kedudukan yang tidak sama atau berbeda. Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya kondisi ekonomi (ada si miskin dan si kaya), sosial (warga biasa dengan pak RT, dll), politik (aktivis partai dengan rakyat biasa), budaya (jago tari daerah dengan tidak) bahkan individu atau sekelompok manusia itu sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi sosial mulai muncul dan tampak dalam kehidupan masyarakat tersebut.
C.   Interaksi Sosial
Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses inyeraksi sosial. berdasarkan pendapat Tim Sosiologi (2002) interaksi sosial dikategorikan dalam dua bentuk yaitu :
1.  Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti :
a. Kerja Sama
b. Akomodasi
c. Asimilasi
d. Akulturasi
2.   Interaksi sosial yang bersifat Disosiatif, yaitu  yang mengarah kepada bentuk-bentuk pertentangan atau konflik, seperti:
a. Persaingan
b. Kontravensi
c. Konflik
D.      Dilema Antara Kepentingan Individu dan Masyarakat
Setiap yang disebut manusia selalu terdiri dari dua kepantingan, yaitu kepentingan individu dan kepentingan masyarakat. Dalam diri manusia, kedua kepentingan itu satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Apabila salah satu kepentingan tersebut hilang maka akan timbul suatu manusia yang tidak bisa membedakan mana kepentingan individu dan kepentingan masyarakat. Inilah yang menyebabkan kebingungan/dilema manusia jika mereka tidak bisa membagi antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat.
Dilema kepentingan individu dan masyarakat adalah suatu pertanyaan yang harus diutamakan, kepentinngan manusia selaku individu atau masyarakat? Persoalan pengutamaan kepentingan individu atau masyarakat ini memunculkan dua pendangan yang berkembang menjadi paham/aliran bahkan ideologi yang dipegang oleh suatu kelompok masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar